Wednesday, July 16, 2008

LOYALITAS DAN KOMITMENT

Yang pertama adalah loyalitas dan komitmen;
Yang kedua adalah loyalitas dan komitmen;
Yang ketiga adalah lyalitas dan komitmen.

Ini adalah ungkapan populer para pejabat ketika memberikan sambutan di berbagai kesempatan. Audiens teranguk-angguk mendengarnya. Agukkan ini mengandung berbagai makna; tapi satu dari yang sangat mungkin adalah mereka harus "meningkatkan" loyalitas dan komitmennya, karena judul dari semua even tersebut ada "peningkatan".

Komitment dan loyalitas dapat dilihat dari berbagai sisi; bentuknya akan berubah-ubah secara signifikan berdasarkan sisi dari mana seseorang menafsirkannya.

Bagi atasan melihat komitmen dan loyalitas adalah kepatuhan dan kemauan bawahan untuk menjalankan semua kebijakan yang dibuat oleh pembuat kebijakan demi kebajikan lembaga, bangsa dan negara. Namun dari sisi audiens yang sebagian besar juga pejabat kelas menengah, loyalitas dan komitmen dimaknai sebagai suatu yang lain lagi. Mereka memahaminya berbeda-beda sesuai dengan kepentingannya.

Suatu hari, saya tanya pejabat menengah itu: "Anda tahu apa yang dimaksud dengan loyalitas dan komitmen itu".
Beliau menjawab: "Anda kan lebih tahu maknanya, karena Anda berasal dari Jurusan Bahasa Inggris."
Saya jelaskan: "Loyalitas dan komitmen itu adalah sebuah alat yang digunakan oleh banyak orang untuk meraih kepentingannya"
Akhirnya beliau berkomentar dengan wajah bingung: "O ya ..., yah"

Jadi ketika saya implementasikan loyalitas dan komitmen saya untuk menyelamatkan lembaga, bangsa negeri tercinta ini dengan mengatakan "TIDAK" kepada pejabat pembuat kebijakan, saya dituding oleh pejabat menengah sebagai orang yang tidak punya loyalitas dan komitmen. Ternyata, menurut pejabat menengah ini saya juga harus mengatakan "O ya...., yah"

Dengan demikian, pemahaman terhadap ungkapan "Loyalitas dan Komitmen" adalah mengtakan "YA" terhadap apa yang diinginkan pejabat kelas atas, walaupun kata "YA" tersebut bisa mencelakan lembaga, bangsa dan negeri ini. Lalu kalua sudah celaka, mereka mencari kambing "hitamnya". Karena tidak ditemukan (dia adalah kambing "putihnya"), mereka mengklaim kecelakaan ini disebabkan oleh orang yang mengatkan "TIDAK".

Ironisnya, pejabat kelas atas langsung pencaya bahwa kambing "putih" adalah mereka yang punya loyalitas dan komitmen tinggi.

Kalau begitu, apa yang dimaksudkan dengan liyalitas dan komitment? Yang jelas loyalitas dan komitmen adalah ungkapan bak "pisau dapur" yang sangat tajam yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja sesui kepentingan, termasuk membunuh.

Selamat menafsirkan ungkapan loyalitas dan komitmen sesuai kepentingan.

No comments: